Minggu, 25 Agustus 2013

Suratku #2

Senja pelahan pergi menyambut malam di peraduan. Lamunanku melayang, merayap menyusuri relung-relung gelap perasaan tanpa dirimu. Waktu yang berjalan begitu lambat, membuatku tak beranjak pada indah parasmu. Yang menghantuiku, yang mengisi relung gelap perasaanku, yang sepi tanpa dirimu disini. Aku begitu merindumu, merindukan canda tawa dan senyum manismu. Saat ini semua itu jauh, tak ada dalam dekapan, namun sekilas hadir dalam bayangan.

Kita pernah bercerita, akan masa silam dengan suramnya. Dimana kita terlahir, menjalani kehidupan yang indah dalam jurang derita. Kita tertawa pada masa lalu, kita tersenyum pada kerasnya hidup yang membimbing kita, membentuk kita sampai kita di pertemukan waktu. Seperti ini diriku adanya walaupun beda dalam pandanganmu, begitupun dirimu adanya yang begitu indah dalam pandangku. Kita tak sempurna, namun kita bahagia karna bersama.

Kini kita membuat cerita, pada jalan yang tak mudah. Waktu terlambat mempertemukan, namun kita tak bisa menyalahkanya. Cerita kita adalah keindahan, keindahan yang sesungguhnya karna ketulusan. Karna kerelaan kita untuk berbagi, karna kerelaan kita untuk melengkapi, walaupun kita belum bisa membangun CINTA ini, namun semua ini tetap berjalan membahagiakan kita.

Sehari aku jauh darimu, malam begitu membuatku merindu. Aku tak berarti saat sendiri, hatiku hilang di saat seperti ini. Walau namamu tetap bertahta terukir di sana, sesaknya dada menahan rindu padamu begitu menyiksa. Adakah lamunan ini membawamu di sini. Aku berharap, berharap kau akan datang walau sekedar tulisan. Walau sekedar goresan kata aku begitu mengharapkanya.


 Disaat malam semakin larut, dengan bayang wajahmu kutadahkan tangan. Kumohon pada sang pencipta, jadikan kita saling memiliki seutuhnya. Berikan jalan kita untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata. Dengan semua ketulusan tanpa kemunafikan, kita kan merajut CINTA yang seutuhnya. DIA akan mendengar semua, DIA juga selalu melihatnya. Kebahagiaan kita saat bersama, semua keindahan yang tlah kita bina, DIA yang akan menentukan jalan tuk pertemukanya. Pertemukan kita dalam CINTA, hingga kita menghadap ke haribaanNYA. Semoga, semoga semua itu akan terwujud. CINTA……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar