Minggu, 13 Maret 2016


Kebaikan, Kebenaran, Keindahan......


Aku ingin berjalan, pada angan yang selalu aku impikan
Aku ingin melangkah, pada jalan tanpa persimpangan
Aku ingin menggapai, semua CINTA seluruh alam
Aku ingin memeluk, satu junjungan semesta....

Aku berjalan, menuju angan dan impian
Aku melangkah, menuju jalan tanpa persimpangan
Aku menggapai, semua CINTA seluruh alam
Aku memeluk, satu junjungan semesta.....

Saat berjalan, aku bersabar dan hanya memandang tujuanku
Saat melangkah, aku yakin kan menemukan jalan tanpa persimpangan
Ketika kugapai, semua CINTA merengkuhku dengan kemesraan
Hingga aku memeluk, junjungan semesta dengan kekhusyukan.....

Kebaikan, adalah apa yang tertanam dalam hati dan fikiran
Kebenaran, adalah setiap perbuatan yang selaras dengan hati dan fikiran
Keindahan, adalah rasa yang tertanam dalam jiwa dan sanubari
Dan semuanya, adalah apa yang tercipta oleh junjungan alam semesta.....

Sabtu, 14 Maret 2015

JALAN TERBAIK

Pagi menyambutku dengan raut murung yang tiada terbayang,
Mentari tertututp mendung tiada menyapaku kala berlalu,
Hati ini begitu pilu dengan langkah berat yang tiada arah,
Menyusuri lorong kehidupan yang membawaku pada jalan gelap ini.

Aku selalu berusaha tegar dengan semua liku hidup ini,
Memandang indah pada apa yang dipandang hina,
Menerima semua dengan segala keikhlasan,
Namun kini semua tiada berarti lagi.

Mendung gelap yang hadirkan rintik hujan,
Iringi kesedihanku ketika ku tak lagi diimpikan,
Disaat semua jalan membawaku pada badai yang bergemuruh,
Mengiris relung hati yang terluka semakin dalam.

Telah lama aku tak bermandi cahaya mentari,
Hingga dingin yang menusuk tulang menambah semua deritaku,
Kadang aku berfikir akan selalu kuat mengarungi semua badai ini,
Disisi lain diriku berbisik jika kapal yang ku nahkodai memang akan tenggelam.

Lalu apakah aku akan tetap berada disini?
Atau haruskah kutinggalkan semua ketidakberdayaan ini dan berpindah pada kapal yang lain,
Bagaimana dengan mereka yang masih menginginkanku,
Atau haruskah aku menyerah pada kenyataan bahwa yang kuasa tak memberiku jalan di sini.

Aku begitu ragu dalam kepiluan ini,
Begitu rapuh dalam ketidakberdayaan dihadapan yang kuasa,
Namun pada akhirnya selama kaki masih bisa kulangkahkan,
Aku harus pergi dan mencari jalan terbaik untuk hidupku sendiri.

Tangerang, 15 Maret 2015

Jumat, 27 Desember 2013

CINTAKU

Saat malam menyendiri, aku bertanya pada nurani, apa gerangan rasa yang menggelayut di hati, hingga membangkitkan kesedihan yang tiada berarti..... Sunyi aku melayang dalam lamunan, akan apa yang selama ini aku jalani, akan CINTA yang ku puja-puja dalam sanubari, namun mengapa tujuanya seolah tiada aku temui.... Ku tak pernah ragu pada perasaan ini padamu, semua ini nyata ada dalam hatiku, tapi mengapa aku bisa bersedih, padahal aku tak pernah peduli pada jalan yang kita lalui..... Jika memang semua ini salah, biarlah aku salah asal tetap bersamamu, aku takkan pernah peduli pada rasa salah itu, dan aku selalu menikmati kesedihanku tanpa dirimu.... Aku menginginkanmu lebih dari hidupku sendiri, aku mengharapkanmu labih dari semua pengharapan apapun, hanya saja aku tak pernah bisa menentang takdir dan merubah jalan, karna aku bukanlah Tuhan yang bisa merubah semua..... Kekuatanku adalah CINTAku padamu, kesanggupanku karna CINTAku padamu, kehidupanku adalah nafas CINTAku padamu, dan biarkan jika aku mati kubawa semua CINTAku padamu..... Karna hanya cukup engkaulah,CINTA yang kan kubawa sampai kehidupan nanti....

Kamis, 26 Desember 2013

DUKA

Duka, adalah teman yang selalu menemani perjalanan hidupku, ku tak pernah tau apakah ini telah menjadi takdirku, ku selalu berusaha memahami akan semua, yang pada hakekatnya adalah sementara, namun duka ini bukanlah bilangan waktu yang bisa sejenak aku luangkan, duka ini seolah tlah menjadi suatu keabadian dalam hati yang kadang teriring bahagia, dan tetap saja seperti apapun canda tawa hati ini tetaplah menyimpan duka.

Dalam CINTA ada duka, dalam kasih terselip duka, dalam kata sayang selalu tersimpan duka, entah kapan dia akan tiba, tapi pasti....dan sangat-sangat pasti duka itu akan ada, entah karna CINTA yang terluka, terdua, atau tercerai berai oleh jalan kehidupan maupun ajal... Entah pula karna kasih yang tak sampai, kasih yang terlanjur dalam mengiringi namun tak dapat bersatu, ataupun sayang yang tiada pernah terungkap di balik gelap malam bergemericik hujan..... duka akan selalu ada, mengisi ruang-ruang di antara jeda masa berganti masa.

Tak dapat dipungkiri dan harus diakui, semua pada akhirnya akan ada duka, pada akhirnya.... karna bahagia itu selalu menjadi tujuan, namun mengawali semua duka.... sudah menjadi hukumnya, karna tanpa duka takkan ada sandiwara kehidupan, hingga dalam dramapun harus disisipi oleh sepercik duka, berbumbu air mata, dalam segala dimensi duka itu pasti ada....

Bukan hanya manusia yang merasakan duka, semua makhluk yang bernafas bisa berduka, bahkan alam ghaibpun juga menyimpan duka.... itu adalah bagian dari kuasaNya untuk menjaga segala hukum-hukumNya.... karna duka adalah pembanding bahagia, tiada manusia dapat berbahagia jika dia tak berduka.... tiada makhluk yang bisa tertawa tanpa goresan duka, dan kadang aku menertawai diriku sendiri yang di rudung duka, duka karna sendiri, duka karna sepi, dan duka karna tak sanggup memiliki..... memiliki CINTAku yang sebenarnya, dan hanya dapat menyimpanya dalam kabut duka di hatiku, sampai akhir nafasku.....

Senin, 23 Desember 2013

TULANG RUSUKKU

Saat aku ragu akan segala rasa yang terpaut dihati, kau hadirkan bayang kesunyian nan syahdu, mengiring lembayung CINTAku yang terus mengembang, menapak pada langkah yang tertuju pada jejakmu, tak menepisnya dan tak mengelak dari segala perjalanan yang tlah ku lalui, walau sepi, walau sendiri, semua kulalui dengan segenap rasa ini.

CINTAku tak bertepi hanya pada parasmu, tak tertuju hanya pada gelora asmara yang kita padu, tak berhenti hanya karna cemburu, tak tersisihkan oleh rasa jemu, bahkan semua derita yang harus kutanggung takkan sanggup membuatnya mati, CINTAku melekat pada hati, tergores di dinding sanubari, mengalir di setiap mili aliran darah ini, terpatri pada nurani, dan terikat oleh nyawa hingga nafas terhenti.

Aku memang tidaklah sempurna, engkaupun begitu adanya, tapi tiada halangan akan semua rasa yang ada, mengalir deras menghujam dinding-dinding yang merintang, merobek-robek semua ketidakpantasan, bahkan tiada batasan yang dapat menggaris CINTA ini, CINTA yang sejati, yang hanya kumiliki untukmu, dengan segala suka dukanya, dengan segala deritanya, dengan segala pahit getirnya, dengan segala tangisan dan tawanya, aku tetap tegar melangkah di sisimu, walaupun tirai ini tak dapat kusibak, namun aku tetap akan teguh mendampingimu.

Kadang malam yang merengkuhku, membuatku tersedu dalam alunan pilu, aku bukanlah meratap, tidak pula aku menyesal akan rasa CINTAku, aku hanya ingin CINTA ini menyatu, aku hanya ingin hidup bersamamu, tak mungkin dan semua tak mungkin, tapi aku selalu yakin, CINTA ini tidaklah akan sia-sia belaka, CINTA ini akan temukan jalan untuk bersama,  karna dia ada atas kehendakNYA, dan kaupun yakin, tiada kehendakNYA yang sia-sia, tiada kehendakNYA pada jalan yang salah, iya.....CINTA ini adalah benar adanya.

Kau CINTA sejatiku, akankah nanti kau rela hidup bersamaku, karna raut senyum ini tiada bernyawa tanpa dirimu, karna pengharapan ini hanya akan terwujud jika aku benar-benar tlah bersama dirimu, dan engkau bukanlah pemudar tinta harapanku, tapi kau adalah malam penggores impianku, bukanlah dirimu yang akan membuatku kecewa, bukanlah hatimu yang akan melukai jiwaku, karna kau adalah penuntun gelap jalanku, pembangkit semangatku, pendorong bagi terwujudnya cita-cita akan CINTA ini, dan engkaulah pelengkap tulang rusukku, dan akhir nafasku, aku hanya ingin sandarkan diri dipangkuanmu........

Minggu, 15 September 2013

ANTARA AKU, KAU DAN MEREKA
Saat pagi merona dengan senyun jingganya,
Tatapan kita bertemu ketika detik terhenti,
Sessaat semua putaranya membawa kita,
Kemudian berlalu tanpa sepatah kata....

Saat siang tlah beranjak dengan terangnya,
Kita tlah lalui bersama,
Detik2 begitu cepat berlalu,
Iringi bait2 kejujuran antara kita...

Tak terasa sorepun menjemput dengan zaganya,
Ungkapan hati kita menjadi irama,
Berseling setitik gurau dan sepercik amarah,
Namun biarkan waktu berjalan apa adanya...

Malampun menyambut tersipu,
Tanpa genggaman tangan atau kecupan,
Kemesraan terpendam dalam sanubari,
Dan kita takkan saling menyakiti...

Hingga larut mulai tiba,
Langkah kita terpisah dalam alunanya,
Kau kembali dalam peluk hangatnya,
Han hati ini kusandarkan pada dia....(20 aug 2010)...

Sabtu, 07 September 2013

Malam di balik hujan

Rintik air membasahi tanah pada gelap malam nan gundah. Menambah dingin hati yang beku akan CINTA tanpa restu. CINTA yang berjalan pada kejujuran masa silam, tiada luka membekas di sana walaupun pahit awalnya. Keindahan selalu memancar akan pesona dan aura tanpa dusta. Aku dan dirimu yang tak dipersatukan, namun akan tetap bersama meniti masa.

Semakin deras tetasan mendung kelabu, lukiskan hati yang semakin menggebu. Tak peduli apa kata mereka, bak riuh dan derasnya hujan di gelap malam ini cercaan yang datang menghampiri. Kita tetap tegar melangkah, di jalanan basah namun terjal. Kita tetap arungi derasnya walau beribu mil tembok yang menghadang jalan ini. Temukan tujuan, tetapkan arah dan jalan kita sendiri tanpa hirau akan ucapan nan sakit, karna jiwa kita takkan pernah sekarat dengan kebersamaan.

Dalam buaian jiwa yang terbasahi derasnya hujan, hati kita tetap sejuk tampilkan aroma CINTA sejati. CINTA yang pertemukan kita pada jalan ini, jalan yang memang seharusnya kita lewati bersama. Dalam gelapnya malam, pada derasnya hujan, hanya kita berdua yang sanggup hadirkan kehangatan. Biarlah jika harus menentang semua kebiasaan, biarlah hukum kata-kata tak lagi kita hiraukan, biarlah ketidakpantasan ini hadir di mata mereka yang menganggap hina CINTA sejati, biarlah….. Biarkan semua itu menghampiri saat ini, karna memang CINTA sejati sudah selayaknya di uji seperti ini.

Gelap malam bukanlah alasan untuk kita menutup mata, akan apa yang ada di balik CINTA yang sebenarnya. Gelap malam akan mengubur semua masa lalu dalam kejujuran hati kita, gelap malam akan tampakan sucinya perasaan yang kita miliki berdua. Sampai pada masa yang pantas untuk kita, yang membalikan semua pandangan akan hinanya kita, menancapkan tajamnya cercaan pada jalan kita, singkirkan semua pikiran dan kata-kata mereka di saat kita memulainya.


Malam di balik hujan, bukanlah kegelapan akan masa yang pasti datang. Bukanlah pemakaman untuk CINTA sejati yang kita miliki, bukan pula akhir dari apa yang kita jalani. Biarlah malam tersembunyi di balik hujan, agar rasa malu orang-orang yang mencerca, menghina dan merendahkan CINTA kita terkubur di sana. Hingga mereka tau, bahwa rendah, hina dan pantas itu hanya TUHAN yang memutuskan. Dan CINTA kita, takkan pernah lekang mengukir zaman.