Minggu, 15 September 2013

ANTARA AKU, KAU DAN MEREKA
Saat pagi merona dengan senyun jingganya,
Tatapan kita bertemu ketika detik terhenti,
Sessaat semua putaranya membawa kita,
Kemudian berlalu tanpa sepatah kata....

Saat siang tlah beranjak dengan terangnya,
Kita tlah lalui bersama,
Detik2 begitu cepat berlalu,
Iringi bait2 kejujuran antara kita...

Tak terasa sorepun menjemput dengan zaganya,
Ungkapan hati kita menjadi irama,
Berseling setitik gurau dan sepercik amarah,
Namun biarkan waktu berjalan apa adanya...

Malampun menyambut tersipu,
Tanpa genggaman tangan atau kecupan,
Kemesraan terpendam dalam sanubari,
Dan kita takkan saling menyakiti...

Hingga larut mulai tiba,
Langkah kita terpisah dalam alunanya,
Kau kembali dalam peluk hangatnya,
Han hati ini kusandarkan pada dia....(20 aug 2010)...

Sabtu, 07 September 2013

Malam di balik hujan

Rintik air membasahi tanah pada gelap malam nan gundah. Menambah dingin hati yang beku akan CINTA tanpa restu. CINTA yang berjalan pada kejujuran masa silam, tiada luka membekas di sana walaupun pahit awalnya. Keindahan selalu memancar akan pesona dan aura tanpa dusta. Aku dan dirimu yang tak dipersatukan, namun akan tetap bersama meniti masa.

Semakin deras tetasan mendung kelabu, lukiskan hati yang semakin menggebu. Tak peduli apa kata mereka, bak riuh dan derasnya hujan di gelap malam ini cercaan yang datang menghampiri. Kita tetap tegar melangkah, di jalanan basah namun terjal. Kita tetap arungi derasnya walau beribu mil tembok yang menghadang jalan ini. Temukan tujuan, tetapkan arah dan jalan kita sendiri tanpa hirau akan ucapan nan sakit, karna jiwa kita takkan pernah sekarat dengan kebersamaan.

Dalam buaian jiwa yang terbasahi derasnya hujan, hati kita tetap sejuk tampilkan aroma CINTA sejati. CINTA yang pertemukan kita pada jalan ini, jalan yang memang seharusnya kita lewati bersama. Dalam gelapnya malam, pada derasnya hujan, hanya kita berdua yang sanggup hadirkan kehangatan. Biarlah jika harus menentang semua kebiasaan, biarlah hukum kata-kata tak lagi kita hiraukan, biarlah ketidakpantasan ini hadir di mata mereka yang menganggap hina CINTA sejati, biarlah….. Biarkan semua itu menghampiri saat ini, karna memang CINTA sejati sudah selayaknya di uji seperti ini.

Gelap malam bukanlah alasan untuk kita menutup mata, akan apa yang ada di balik CINTA yang sebenarnya. Gelap malam akan mengubur semua masa lalu dalam kejujuran hati kita, gelap malam akan tampakan sucinya perasaan yang kita miliki berdua. Sampai pada masa yang pantas untuk kita, yang membalikan semua pandangan akan hinanya kita, menancapkan tajamnya cercaan pada jalan kita, singkirkan semua pikiran dan kata-kata mereka di saat kita memulainya.


Malam di balik hujan, bukanlah kegelapan akan masa yang pasti datang. Bukanlah pemakaman untuk CINTA sejati yang kita miliki, bukan pula akhir dari apa yang kita jalani. Biarlah malam tersembunyi di balik hujan, agar rasa malu orang-orang yang mencerca, menghina dan merendahkan CINTA kita terkubur di sana. Hingga mereka tau, bahwa rendah, hina dan pantas itu hanya TUHAN yang memutuskan. Dan CINTA kita, takkan pernah lekang mengukir zaman. 

Senin, 02 September 2013

Maafkan
Mengapa malam begitu dingin memeluk perih hati, sesak dadaku dalam kesunyian dan kekosongan hati tanpa perasaan. Betapa besar dosa yang tlah terjadi kala aku menjauh, dari jiwa, kehidupan dan semua mimpi-mimpi. Engkau tetap menanti dalam sepi, keheningan dan kosong jiwamu. Akupun tak beranjak dari jurang ini dalam kesendirian yang kini kurasa di saat malam begitu kejam menyiksaku.

Aku bukanlah kesempurnaan dari segala ciptaNya, hanyalah seorang yang tiada lepas dari semua kehendak atas kekeliruan dan dosa-dosa. Aku tak pantas untukmu, untuk hidup bersamamu karna aku bukanlah apa-apa di sini. Aku hanya akan selalu menyakiti dan tumbuhkan perih hati dalam naungan hidup yang seharusnya indah untukmu. Aku pergi, untuk tidak bersama dan mendamba kesendirian abadi yang tiada pernah hangatkan jiwaku.

Ini adalah jalan yang sudah tak bisa kuhindari lagi, saat aku berpaling ada dia yang hadir menemani mimpi-mimpi. Dia ada di jurang bersamaku, dan aku tak mungkin meninggalkanya di sini. Karna semua perihnya, semua sakitnya, semua sesak di dada dan segala derita yang kurasa ada bersamanya. Dia yang tau apa diriku ini, dia yang menerima bagian terburuk dalam hatiku, dia yang tak pernah tinggalkan aku dalam gelap malam, dia yang selalu ada dalam sakitku, sedihku, tangisku, deritaku, hancurnya hatiku, remuknya jiwaku dan akan menemani kematianku…..

Maafkan aku jika aku memilih untuk tetap di sini, dalam tangis dan rintihan sunyi hati. Aku benar-benar tak bisa pergi lagi, inilah tempatku, inilah kedamaian jiwaku, dalam goresan luka hati, sayatan penderitaan jiwa bersamanya. Akan hadir bintang yang temani gelap malammu, akan ada rembulan tuk sinari teduh jiwamu, akan ada mentari yang selalu temani hari-harimu, dan akan datang malaikat cinta yang benar-benar selalu menemani dirimu dalam kesedihan dan deritamu. Bukan aku yang ada untukmu, untuk selalu lukai perasaanmu, untuk terus sakiti hatimu, yang selalu hadirkan air mata, yang selalu hadirkan tangisan, yang selalu membuat wajahmu layu tanpa senyuman. Aku bukanlah untukmu, dan maafkanlah diriku atas luka cinta bersamaku, atas kesedihan saat bersama, atas semua perih karna dosa-dosaku, atas semua kekecewaan akan harapan yang telah aku kandaskan, maafkanlah aku atas semua itu.


Semoga kau bisa berjalan dalam kesendirian saat ini, semoga kau bisa melangkah tanpa diriku dalam hari-harimu nanti, jagalah apa yg pernah kita miliki, buanglah aku dari semua ingatan dan bayang luka bersamaku. Ada bintang yang menyambutmu di sana, ada rembulan yang kan selalu memeluk dirimu, ada mentari yang kan selalu setia dampingimu, dan di saat kau menutup mata ada yang akan selalu memeluk tuk hilangkan dingin hatimu. Yang terbaik, yang akan lebih baik, dari aku yang telah hancurkan semua hidupmu. Maafkan aku……….