Senin, 23 Desember 2013

TULANG RUSUKKU

Saat aku ragu akan segala rasa yang terpaut dihati, kau hadirkan bayang kesunyian nan syahdu, mengiring lembayung CINTAku yang terus mengembang, menapak pada langkah yang tertuju pada jejakmu, tak menepisnya dan tak mengelak dari segala perjalanan yang tlah ku lalui, walau sepi, walau sendiri, semua kulalui dengan segenap rasa ini.

CINTAku tak bertepi hanya pada parasmu, tak tertuju hanya pada gelora asmara yang kita padu, tak berhenti hanya karna cemburu, tak tersisihkan oleh rasa jemu, bahkan semua derita yang harus kutanggung takkan sanggup membuatnya mati, CINTAku melekat pada hati, tergores di dinding sanubari, mengalir di setiap mili aliran darah ini, terpatri pada nurani, dan terikat oleh nyawa hingga nafas terhenti.

Aku memang tidaklah sempurna, engkaupun begitu adanya, tapi tiada halangan akan semua rasa yang ada, mengalir deras menghujam dinding-dinding yang merintang, merobek-robek semua ketidakpantasan, bahkan tiada batasan yang dapat menggaris CINTA ini, CINTA yang sejati, yang hanya kumiliki untukmu, dengan segala suka dukanya, dengan segala deritanya, dengan segala pahit getirnya, dengan segala tangisan dan tawanya, aku tetap tegar melangkah di sisimu, walaupun tirai ini tak dapat kusibak, namun aku tetap akan teguh mendampingimu.

Kadang malam yang merengkuhku, membuatku tersedu dalam alunan pilu, aku bukanlah meratap, tidak pula aku menyesal akan rasa CINTAku, aku hanya ingin CINTA ini menyatu, aku hanya ingin hidup bersamamu, tak mungkin dan semua tak mungkin, tapi aku selalu yakin, CINTA ini tidaklah akan sia-sia belaka, CINTA ini akan temukan jalan untuk bersama,  karna dia ada atas kehendakNYA, dan kaupun yakin, tiada kehendakNYA yang sia-sia, tiada kehendakNYA pada jalan yang salah, iya.....CINTA ini adalah benar adanya.

Kau CINTA sejatiku, akankah nanti kau rela hidup bersamaku, karna raut senyum ini tiada bernyawa tanpa dirimu, karna pengharapan ini hanya akan terwujud jika aku benar-benar tlah bersama dirimu, dan engkau bukanlah pemudar tinta harapanku, tapi kau adalah malam penggores impianku, bukanlah dirimu yang akan membuatku kecewa, bukanlah hatimu yang akan melukai jiwaku, karna kau adalah penuntun gelap jalanku, pembangkit semangatku, pendorong bagi terwujudnya cita-cita akan CINTA ini, dan engkaulah pelengkap tulang rusukku, dan akhir nafasku, aku hanya ingin sandarkan diri dipangkuanmu........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar