Malam di balik
hujan
Rintik air membasahi tanah pada gelap
malam nan gundah. Menambah dingin hati yang beku akan CINTA tanpa restu. CINTA
yang berjalan pada kejujuran masa silam, tiada luka membekas di sana walaupun
pahit awalnya. Keindahan selalu memancar akan pesona dan aura tanpa dusta. Aku dan
dirimu yang tak dipersatukan, namun akan tetap bersama meniti masa.
Semakin deras tetasan mendung kelabu,
lukiskan hati yang semakin menggebu. Tak peduli apa kata mereka, bak riuh dan
derasnya hujan di gelap malam ini cercaan yang datang menghampiri. Kita tetap
tegar melangkah, di jalanan basah namun terjal. Kita tetap arungi derasnya
walau beribu mil tembok yang menghadang jalan ini. Temukan tujuan, tetapkan
arah dan jalan kita sendiri tanpa hirau akan ucapan nan sakit, karna jiwa kita
takkan pernah sekarat dengan kebersamaan.
Dalam buaian jiwa yang terbasahi
derasnya hujan, hati kita tetap sejuk tampilkan aroma CINTA sejati. CINTA yang
pertemukan kita pada jalan ini, jalan yang memang seharusnya kita lewati
bersama. Dalam gelapnya malam, pada derasnya hujan, hanya kita berdua yang
sanggup hadirkan kehangatan. Biarlah jika harus menentang semua kebiasaan,
biarlah hukum kata-kata tak lagi kita hiraukan, biarlah ketidakpantasan ini
hadir di mata mereka yang menganggap hina CINTA sejati, biarlah….. Biarkan
semua itu menghampiri saat ini, karna memang CINTA sejati sudah selayaknya di
uji seperti ini.
Gelap malam bukanlah alasan untuk kita
menutup mata, akan apa yang ada di balik CINTA yang sebenarnya. Gelap malam
akan mengubur semua masa lalu dalam kejujuran hati kita, gelap malam akan
tampakan sucinya perasaan yang kita miliki berdua. Sampai pada masa yang pantas
untuk kita, yang membalikan semua pandangan akan hinanya kita, menancapkan
tajamnya cercaan pada jalan kita, singkirkan semua pikiran dan kata-kata mereka
di saat kita memulainya.
Malam di balik hujan, bukanlah kegelapan
akan masa yang pasti datang. Bukanlah pemakaman untuk CINTA sejati yang kita
miliki, bukan pula akhir dari apa yang kita jalani. Biarlah malam tersembunyi
di balik hujan, agar rasa malu orang-orang yang mencerca, menghina dan
merendahkan CINTA kita terkubur di sana. Hingga mereka tau, bahwa rendah, hina
dan pantas itu hanya TUHAN yang memutuskan. Dan CINTA kita, takkan pernah
lekang mengukir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar